Situs Tentang Seputar Dasar Teknik Otomotif

Wikipedia

Hasil penelusuran

Materi Dasar Kerja Komponen Rem Tromol Mobil

Prinsip dasar sistem kerja dan fungsi rem motor atau mobil bekerja melalui pemindahan daya dengan tujuan untuk menurunkan kecepatan gerak mobil hingga mesin berhenti yaitu energi panas menjadi energi kinetis (energi gerak). Lalu bagaimana bisa rem bekerja pada mobil atau kendaraan disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar yang berakibat menjadi sebuah efek pengereman (breaking effect) maka munculah adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek untuk memperlambat dan menghentikan laju kendaraan dan menjaga kendaraan agar tetap diam pada saat kendaraan tidak melaju.


Rem mobil atau motor terbagi menjadi beberapa macam mulai dari bentuk mekanik hingga sistem kerja dari rem memiliki kelebihan masing-masing untuk lebih jelasnya mari kita lihat bersama - sama materi dasar rem mobil dan motor di bawah ini.

Contoh komponen dan fungsi dasar macam-macam bentuk rem mobil dan motor :           

1. Prinsip kerja dasar mekanik rem tromol yaitu bekerja dengan sistem penggerak mekanik

2. Bagian dasar  komponen rem tromol ada 5 macam diantaranya kanvas rem, anchor pen, cam, per pembalik dan tromol atau drum


Contoh materi dasar cara kerja rem tromol mekanik di mobil dan motor :

1. sebelum rem bekerja.


Pada saat tuas rem belum di tarik ataupun di injak maka rem belum bekerja sehingga antara tromol dan kanvas rem masih ada celah dan tidak bersinggungan maka per pengembali kanvas masih belum meregang.

2. setengah pengereman

Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada komponen rem membuat Cam akan bergerak memutar dan kanvas akan bergerak keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan drum atau tromol saat itu terjadilah gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.

3. rem bekerja penuh



Pada saat tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang kuat antara tromol dan kanvas rem membuat Cam akan memutar maksimal dan terjadilah penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran tromol lalu per pengembali juga meregang maksimal.

4. Pelepasan rem

Saat pelepasan rem bekerja ketika dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi semula kemudian per pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas seperti pada saat sebelum bekerja hingga gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.

Contoh panduan dasar Rem Tromol dengan system penggerak hidrolik :

Pengertian dasar Rem Hidrolik merupakan suatu rangkaian yang sangat rumit dimana terdiri dari berbagai komponen alat yang memiliki fungsi kerja berbeda-beda dan setiap komponen memiliki peranan dalam hal pengeraman.

Berikut ini adalah fungsi komponen dan bagian komponen dari rem hidrolik pada mobil atau motor :

a. Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem  atau menekan pada rem (pada model rem piringan).

b. Piston Merupakan komponen pengerak dari system kerja rem hidrolik selain itu piston rem terbagi ada 2 jenis yatu piston pedal dan piston cakram. Piston pedal adalah piston yang terhubung dengan pedal penginjak rem, sedangkan piston cakram adalah piston yang terhubung dengan kanvas rem, dimana kanvas ini akan menghentikan perputaran roda dengan cara mencengkram cakram.

c. Boster Rem adalah termasuk alat tambahan pada sistem rem hidrolik yang berfungsi melipat gandakan tenaga penekanan pedal.Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah. Cara kerja boster rem Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka  sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar dengan adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak terdorong ke dapan

d. Katup Pengimbang Katup pengereman atau yang lebih dikenal dengan nama katup proporsional adalah alat yang berfungsi sebagai pembagi tenaga pengereman. Komponen ini berfungsi misalnya saat mobil yang mengerem mendadak, yang mengakibatkan sebagian besar beban kendaraan tertumpu pada ban depan, alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.

e. Tromol Adalah bagian yang ikut berputar bersama roda namun memiliki pernana penting karena pada bagian inilah yang akan menjadi media untuk menghentikan perputaran roda.

Mari kita mengenal lebih dalam lagi dasar rem hidrolik otomotif pada dasarnya rem hidrolik terdapat pipa-pipa hidrolik yang berisi cairan berupa minyak rem dan pada ujung-ujung pipa ini terdapat piston penggerak yaitu piston pedal dan piston cakram. Pipa dan piston inilah yang memegang peranan penting dengan tujuan menghasilkan daya cengkram yang besar dari penginjakan pedal rem yang tidak terlalu dalam. Maka sesuai dari dasar buku hukum pascal desain pipa pada pedal rem lebih kecil daripada pipa yang terhubung dengen piston cakram tujuanya ialah saat pedal rem diinjak saat itu pedal yang terhubung dengan booster rem akan mendorong piston pedal dalam sehingga minyak rem yang berada pada pipa akan mendapatkan tekanan lalu tekanan yang didapat dari pedal akan diteruskan ke segala arah di permukaan pipa termasuk ujung-ujung pipa yang terhubung dengan piston cakram namun karena luas permukaan piston cakram lebih besar daripada piston pedal maka gaya yang tadinya digunakan untuk menginjak pedal rem akan diteruskan ke piston cakram yang terhubung dengan kanvas rem dengan jauh lebih besar sehingga gaya untuk mencengkram cakram akan lebih besar pula kemudian cakram yang besinggungan dengan kanvas rem akan menghasilkan gaya gesek dan gaya gesek adalah gaya yang bernilai negative maka dari itu cakram yang ikut berputar bersama roda semakin lama perputarannya akan semakin pelan inilah yang disebut dengan proses pengereman.

Contoh materi dasar panduan kerja sistem Rem tromol dengan sistem penggerak udara atau pneumatik :

Full Air Brake adalah sebuah sistem rem yang menggunakan udara bertekanan untuk menghasilkan gaya pengereman. Udara bertekanan itu di hasilkan oleh kompresor yang berputar mengikuti putaran mesin yang kemudian ( udara ) akan di kumpulkan di dalam tangki udara.

Komponen-komponen :

Sistem ini memiliki beberapa komponen untuk mendukung kerja dari suatu komponen lainya.

1. Air tank Berfungsi untuk menampung udara sementara yang di suplay dari kompresor udara yg sebelumnya  udara tersebut sudah di saring terlebih dahulu oleh  filter udara dan Air Dryer agar udara yg masuk kedalam tangki bener bener bersihh tidak terdapat kotoran atau air yang masuk ke system saluran
   
2. Air kompresor Adalah komponen untuk  menghasilkan udara  yang kemudian di salurkan dulu ke Air Dryer untuk di saring dimana Uap lembab dalam udara di bersihkan dan setelah melalui proses penyaringan selanjutnya di kirim ke tangki udara.
   
3. Brake Valve Katup ini mengendalikan rem dengan cara membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara bertekanan. Pengendalian rem untuk roda depan dan belakang dilakukan secara terpisah.
   
4. Relay valve di kendalikan oleh udara bertekanan dari brake valve, relay valve membuka dan menutup aliran udara bertekanan dari tangki ke tabung rem (brake chember). Untuk mengaktifkan dan membatalkan rem dengan cepat
   
5. Brake chamber berfungsi unuk merubah tekanan udaara menjadi gerakan mekanis dan melalui sebuah push rod mengerakan tuas slack adjuster
   
6. Air dryer Berfungsi untuk menyaring kelembapan udara sebelum udara masuk ke tangki udara di air dryer ini antara air dan kotoran di saring terlebih dahulu agar udara yang masuk ke Air Tank benar-benar bersih Cara kerja Udara yang akan di gunakan untuk daya pengereman ini di hubungkan oleh Brake Valve dan Relay Vlave.

Contoh sistem kerja secara utuh dari bagian komponen diatas ketika implementasi pada mobil atau motor :

Brake Valve berfungsi sebagai kontrol pengiriman udara bertekanan ke Brake Chamber sesuai dengan sudut injakan dari pedal rem. Sedangkan Relay Valve berfungsi sebagai pengatur tekanan udara dari Air Reservoir sehingga menghasilkan tekanan udara yang cukup untuk memberikan tekanan pengereman yang selanjutnya di teruskan ke Brake Chamber dan Spring Chamber Pada brake Chamber terdapat dua bagian yaitu katup atas ( Upper Valve ) untuk rem belakang dan katup bawah ( Lower Valve ) untuk rem depan. Hal ini memungkinkan pengereman terjadi pada roda belakang terlebih dahulu sebelum roda depan. Sangat berguna sekali saat truk atau bus membawa muatan sehingga pengereman dapat dilakukan secara maksimal. Saat pedal rem di injak udara melewati Upper Valve menuju Relay Valve rem belakang sebagai signal udara. Beberapa saat kemudian udara menekan Lower Valve untuk membuka katup sehingga udara mengalir ke Quick Release Valve pada rem bagian depan. Quick Release Valve biasa di gunakan pada kendaraan yang memiliki tiga sumbu roda yang terpasang dekat dengan Brake Chamber dan berfungsi untuk membuang udara bertekanan agar tidak terjadi tekanan yang berlebihan. Full Air Brake sangat cocok di gunakan untuk kendaraan bermuatan berat.


Contoh Panduan dasar materi dan tutorial Rem cakram dengan sistem penggerak hidrolik :

Hampir semua komponen dan cara kerja rem cakram hidroli sama dengan rem tromol yang membedakannya adalah gerakan piston untuk menekan kanvas. jika pada rem tromol gerakan piston menekan kanvasnya keluar atau mengembang lain halnya dengan rem cakram yaitu gerakan piston menekan kanvas kedalam atau menjepit cakram.

Contoh Panduan dasar materi dan tutorial Rem cakram penggabungan dari kerja hidolik dan elektrik :

Sistem rem anti-lock braking sistem (ABS) merupakan sistem pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras. Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.

Empat dasar komponen utama dari sistem pengereman ABS adalah :

1. Sensor Kecepatan

Sensor Kecepatan yang terletak pada setiap roda ataupun diferensial (dalam beberapa kasus), menyampaikan informasi kepada ABS ketika roda hendak mengunci.

2. Katup

Di setiap rem pada jalur pengereman terdapat sebuah katup yang dikendalikan oleh ABS. Dalam beberapa sistem, katup tersebut memiliki 3 posisi :

a. Posisi satu ialah katup dalam keadaan terbuka dan  tekanan dari master silinder diteruskan langsung ke rem.

b. Posisi dua ialah katup menghalangi jalur pengereman dan mengisolasi rem dari master silinder. Hal ini bertujuan untuk mencegah bertambahnya tekanan saat pengemudi menginjak pedal rem lebih dalam.

c. Posisi tiga ialah katup melepaskan sebagian tekanan dari rem.

3. Pompa

Pompa berfungsi mengembalikan tekanan yang dilepaskan oleh katup pada jalur pengereman.

4. Kontroler

Kontroler adalah sebuah komputer monitoring tugas komponen tersebut untuk mengawasi sensor kecepatan dan mengendalikan katup.

Contoh cara kerja sistem Rem cakram penggabungan dari kerja hidolik dan elektrik pada mobil atau motor :         

Kontroler memantau sensor kecepatan sepanjang waktu, menunggu penurunan kecepatan putaran roda yang tidak biasa. Dalam kondisi normal, pada kecepatan sekitar 100 km per jam, sebuah mobil membutuhkan waktu sekitar 5 detik untuk berhenti sepenuhnya. Namun waktu yang dibutuhkan roda untuk berhenti berputar hingga terkunci, kurang dari 1 detik. Karena kontroler ABS mengetahui bahwa menghentikan kendaraan sepenuhnya sebelum roda terkunci tidak dimungkinkan, maka sesaat sebelum roda terkunci, tekanan rem akan dikurangi, dan setelah akselerasi terdeteksi, maka tekanan rem akan ditambahkan kembali, demikian seterusnya hingga mobil berhenti sepenuhnya. Proses tersebut terjadi dengan cepat dan menghasilkan sistem pengereman yang maksimal. Pada saat ABS bekerja, denyut yang dihasilkan dari proses buka tutup katup secara terus menerus dengan sangat cepat, dapat dirasakan kaki melalui pedal rem. Beberap sistem ABS dapat melakukan proses tersebut hingga 15 kali per detik.

Baiklah itu tadi diatas sajian artikel mengenai dasar motor otomotif tentang sistem dasar kerja rem mobil atau motor semoga dapat berguna bagi kita semua baik hari ini maupun nantinya akhir kata kami ucapkan terima kasih atas kunjungan anda semoga selalu diberi kesehatan untuk dapat berjumpa kembali di artikel selanjutnya.
Share: