Dasar Induksi Elektromagnetik Automotive - merupakan prinsip dasar belajar mengenai materi panduan tentang induksi listrik yaitu sebuah penghantar yang mengalami perubahan kuat medan magnet yang mana pada saat perubahan tersebut terjadi sebuah tegangan listrik pada kawat lilitan penghantar sehingga disebut dengan induksi magnet materi ini merupakan kelanjutan dari artikel Pengertian Rumus Dasar Hukum Ohm yang ada di Dasar Otomotif merupakan materi pemahaman tentang dasar listrik pada automotif.
Melanjutkan materi pada bab induksi alami elektromagnetik kali ini yang akan dibahas tentang prinsip dasar rangkaian induksi gerakan pada prinsip generator dan induksi diam pada transformator seperti yang terurai pada penjelasan dibawah ini untuk selengkapnya.
Pengertian Induksi :
Di dalam penghantar yang mengalami perubahan kuat medan magnet, maka pada saat perubahan tsb, terjadi tegangan listrik. Tegangan ini disebut induksi magnet.
Pembangkitan tegangan induksi dapat diperoleh dengan cara :
1. Induksi gerakkan ( prinsip generator )
Pada penghantar akan terjadi tegangan induksi, jika penghantar memotong garis – garis gaya magnet atau garis – garis gaya magnet memotong panghantar.
Tegangan induksi akan semakin besar jika :
a. Penghantar semakin cepat memotong garis – garis gaya magnet
b. Garis – garis gaya magnet semakin padat (medan magnet kuat)
c. Panjang penghantar yang aktif di dalam penghantar semakin besar
Tegangan induksi akan semakin besar jika :
a. Penghantar semakin cepat memotong garis – garis gaya magnet
b. Garis – garis gaya magnet semakin padat (medan magnet kuat)
c. Panjang penghantar yang aktif di dalam penghantar semakin besar
Contoh gambar pemakaian : Generator / Alternator
Prinsip kerja Generator / Alternator :
a. Jika kumparan di dalam medan magnet berputar secara terus menerus, maka pada kumparan akan dibangkitkan gaya gerak listrik sehingga melalui cincin geser dan sikat arang arus mengalir secara terus menerus dari kumparan yang berputar ke distribusi pemakai ( lampu ).
2. Induksi diam ( prinsip transformator )
Dengan mengubah besar arus, akan mengakibatkan perubahan kuat medan magnet pada penghantar atau kumparan.
Keterangan : Jika arus diperbesar atau diperkecil maka magnet akan mengembang atau menyusut pada penghantar.
Contoh Pemakaian atu penggunaan Trafo :
A. Transformator : “Step up dan Step down”
Prinsip kerja :
1. Arus bolak – balik pada kumparan primer membangkitkan medan magnet pada kumparan tsb.
2. Kuat medan magnet berubah – ubah sesuai dengan perubahan besar arus.
3. Melalui inti besi, medan magnet akan memotong kumparan skunder maka pada kumparan tsb akan terjadi pergeseran muatan.
4. Pergeseran muatan ini, akan membangkitkan teganggan induksi.
B. Transformator “Step Up”
Prinsip kerja :
1. Pada transformator step up, jumlah lilitan kumparan primer ( input ) lebih kecil dari pada kumparan sekunder ( output )
Akibatnya :
• Tegangan sekunder lebih tinggi dari pada teganggan primer
• Arus sekunder lebih kecil dari pada arus primer
Contoh pemakaian :
- Penaik tegangan 110 V – 220 V misalnya untuk TV
C. Transformator “step down”
Prinsip kerja :
1. Pada transformator step down jumlah lilitan kumparan primer (input) lebih besar dari pada kumparan sekunder (output)
Akibatnya :
• Tegangan sekunder lebih kecil dari pada tegangan primer
• Arus sekunder lebih besar dari pada arus primer
Contoh pemakaian :
- Adaptor tegangan 220 V 6 V misalnya untuk radio.
D. Transformator pada sistem pengapian ( koil )
Prinsip kerja :
• Perubahan medan magnet ( perlu untuk memperoleh induksi ) tercapai cara menghubungkan dan memutuskan arus primer.
• Pada saat arus primer diputus, perubahan medan magnet jatuh sampai nol akibatnya timbul tegangan tinggi pada kumparan skunder ( hanya selama perubahan tersebut ).
Kesimpulan :
Pada sistem pengapian motor tegangan sekunder dapat mencapai ≈ 20 kV, waktu bakar bunga api hanya ≈ 2 ms ( milli detik ).
Demikian materi mengenai panduan Dasar induksi elektromagnetik pada otomotif semoga bermanfaat untuk bahan pembelajaran bersama dan akhir kata sekian terima kasih.